Minggu, 10 Juli 2011

SEJARAH KABUT


Proses Terjadinya Kabut [cekidot]
Kabut adalah kumpulan tetes-tetes air yang sangat kecil yang melayang di udara. Kabut
mirip dengan awan, namun, awan tidak menyentuh permukaan bumi, sedangkan kabut
menyentuh permukaan bumi. Kabut biasa terlihat di daerah yang dingin atau daerah yang
tinggi. kabut terbentuk ketika udara yang jenuh akan uap air didinginkan di bawah titik
bekunya. Saat ini ada empat jenis kabut yang diketahui, yaitu: kabut advection, kabut
frontal, kabut radiasi, dan kabut gunung.

Kabut advection adalah kabut yang terbentuk dari aliran udara yang melewati suatu
permukaan yang memiliki suhu yang berbeda. Contoh kabut advection adalah kabut laut
yang terjadi ketika udara yang basah dan hangat mengalir di atas suatu permukaan yang
dingin.
Kabut laut sering muncul di sepanjang pesisir pantai dan di tepi-tepi danau. Kabut frontal
terbentuk melalui suatu pertemuan antara dua masa udara yang berbeda temperaturnya.
Kabut ini terbentuk ketika hujan turun dari masa udara yang hangat ke dalam masa udara
yang dingin tempat uap air menguap sehingga menyebabkan uap air pada udara dingin
melampau titik jenuh.
Kabut radiasi terbentuk pada malam yang tenang dan bersih, ketika tanah memancarkan
kembali panas ke dalam udara. Satu lapis kabut terbentuk di seluruh permukaan tanah,
dan secara bertahap bertambah menjadi tebal. Kabut Radiasi sering muncul di lembah-
lembah yang dalam.
Kabut gunung terbentuk ketika uap air bergerak menuju ke atas melewati lereng-lereng
gunung. Udara dingin bergerak ke atas lereng sampai tidak sanggup menahan uap air.
Titik-titik kabut kemudian terbentuk di sepanjang lereng gunung.
Kabut, embun, dan awan saling berhubungan. Kenyataanya, cuma butuh satu
perubahan dalam kondisi—seperti keberadaan atau ketidakberadaan aliran udara—sudah
bisa menciptakan perbedaan apakah nanti yang terbentuk adalah Kabut, embun, atau
awan. Mari kita lihat mengapa hal ini terjadi dan mengapa kabut muncul di tempat-
tempat tertentu!
Partikel-partikel kabut berdiameter lebih kecil dari 0,001 mm. Saat kamu tidak bisa
melihat apa saja yang berada di depanmu karena kabut yang tebal, ini berarti terdapat
1227 partikel kabut dalam 1 centimeter kubik. Agar kabut terbentuk, uap lembab harus
meninggalkan udara dan mengembun. Saat udara didinginkan di bawah titik tertentu yang
disebut titik embun atau titik jenuh, kabut mulai terbentuk.
Syarat terbentuknya kabut yang berikutnya adalah udara yang sejuk bercampur
dengan udara yang lebih hangat (sebagai akibat dari aliran udara). Jika aliran
udaranya rendah, proses pendinginan cuma berlangsung di dekat permukaan tanah dan
membentuk embun. Saat aliran udara meningkat dengan pesat, proses pendinginan
berlangsung di tempat yang tinggi dan membentuk awan. Jadi aliran udara yang
mencampurkan udara dingin ke dalam udara yang lebih hangat harus mengalir dengan
sepoi-sepoi agar kabutlah yang tercipta.
Salah satu syarat agar hal itu terjadi adalah saat banyak sekali udara yang hangat
melewati sebuah wilayah atau laut yang bersuhu dingin. Atau bisa saja sebaliknya, udara
dingin melewati air yang hangat. Kondisi yang terakhir itu berlangsung di pagi hari
dalam musim gugur di dekat kumpulan air seperti danau atau kolam. Udara dingin dan
aliran udara yang hangat bercampur dan kamu akan mendapatkan kabut yang sepertinya
tergantung di tengah-langit di atas kumpulan air.
Kabut yang biasanya dilintasi para pengendara kendaraan bermotor pada tempat yang
tinggi berbentuk awan. Jangkauan pandangan jatuh ke nol dan kendaraanmu harus
dilengkapi dengan lampu besar “Fog”. Lampu ini mengeluarkan sinar kekuning-kuningan
yang tidak terefleksi oleh permukaan kabut/awan yang keputih-putihan. Terbentuknya
kabut merupakan sebuah fenomena alami dan manusia tidak dapat mengendalikan
pembentukannya.

1 komentar:

Mengenai Saya